petilasan / situs² “Raden Mas Said / Pangeran Sambernyawa” itu unik karena hampir semua petilasan nya yg tersebar di eks Mataraman (khususnya Karanganyar – Wonogiri – Sukoharjo – Sragen – Klaten) bukan “dibuat” sebagai situs ziarah dulunya, tapi terbentuk sebagai “titik jejak operasi gerilya” nya.
secara sejarah garis besar terbentuknya petilasan2 itu seperti ini:
1) fase konflik & perang panjang 1741–1757
Raden Mas Said berperang 16 tahun.
musuhnya bukan cuma VOC / Kompeni
tapi juga internal dinasti Mataram (PB II – Paku Buwono II / III) dan pecahan2 elite Mataram lainnya.
ini menyebabkan RM Said hidup mobile → hutan → lembah → sudut perbatasan → dusun kecil.
dan ia terkenal gerilya terbaik Nusantara era Jawa pra modern.
di masa ini ia sering buat titik2 “markas rapat taktis sementara”
ini yg sekarang = petilasan.
jadi petilasan terbentuk bukan karena beliau sengaja bikin situs
tapi karena memori kolektif lisan rakyat desa yang melihat beliau dulu sempat berhenti / ngumpet / rapat / sembunyi / dan menyusun taktik di situ.
2) fase pasca Perjanjian Giyanti 1755
Setelah perjanjian Giyanti
RM Said jadi Raja Mangkunegaran bergelar KGPAA Mangkunegara I (Sambernyawa).
Setelah itu
desa² yg dulu pernah menjadi titik jejak RM Said
mulai “dikodifikasi” oleh rakyat / priyayi / trah keturunan
sebagai titik memori sejarah.
ini jadi proses “pembentukan budaya petilasan”.
3) era Mangkunegaran II – VI
petilasan2 mulai “dideklarasi / ditandai”
bukan untuk politis
tapi lebih sebagai penjaga memori perang kemerdekaan Jawa.
ingat. Sambernyawa adalah foundational myth of Javanese independence archetype sebelum Diponegoro.
di era ini petilasan bukan lagi sekedar ingatan lokasi
tapi menjadi site of heroic narrative.
4) era Indonesia Modern
setelah 1945 sampai 2000an
petilasan Sambernyawa dipakai untuk:
- narasi literasi sejarah lokal
- ziarah budaya (bukan teologis)
- penguatan identitas Mataraman
- pariwisata edukasi
banyak Pemda akhirnya meresmikan label “Petilasan Pangeran Sambernyawa” di titik2 yg ada bukti lisan kuat + dukungan arsip / babad.
kesimpulan sejarah terbentuknya petilasan RM Said
| era | kenapa terbentuk |
|---|---|
| perang 1741-1757 | titik gerilya lapangan |
| paska Giyanti | mulai dikodifikasi sebagai memori kolektif |
| Mangkunegaran 2–6 | menjadi situs sejarah resmi naratif |
| era RI | dilestarikan sebagai warisan budaya lokal Jawa |
petilasan jadi saksi cara perang rakyat Jawa
yang bukan kerajaan statis
tapi kerajaan mobile bergerak.
kalau kamu mau, sebutkan petilasan yang kamu maksud (contoh: Wonogiri / Karanganyar / Nglaroh / Supit Urang / Bulusulur).
nanti aku jelasin detail kisah spesifik tempat itu (karena tiap titik beda fungsinya — ada yg markas logistik, ada yg rapat taktis, ada yg titik sumpah prajurit)
No responses yet