“mie ayam wonogiri” itu bukan sekedar mie ayam dari kota wonogiri yang dijual di wonogiri
ini sudah jadi branding teknis – kultur – diaspora yang kebentuk karena migrasi ekonomi kuliner wonogiri ke JABODETABEK + luar jawa sejak 70an – 90an.
Sejarah singkat
- basis induk awal mie ayam wonogiri itu cluster desa / kec desa2 di wonogiri bagian timur dan selatan (Baturetno, Eromoko, Pracimantoro, Manyaran, Girimarto).
Ada juga sebaran klaster murni di Kismantoro / Giritontro. - awal mula kuatnya mie ayam dari wonogiri itu dari kultur tukang jual bakmi jawa – bakso – mie ayam rumahan yang dibawa periuk migrannya keluar kota (mirip warung padang sebenarnya). kebanyakan berangkat ke Jakarta karena industrialisasi awal ORBA.
- penetrasi besar terjadi terutama 1980 – 1995
ketika ekonomi jakarta dan jabodetabek meledak > supply warung mie ayam “murah tapi premium rasa” jadi kuat.
dan mereka sangat mapan di teknik membaca pasar kota. - jadi dari sini “mie ayam wonogiri” berubah menjadi kategori rasa / style.
Ciri khas / kenapa jadi identitas
- kuah bening gurih ringan (bukan tipe kaldu berat pekat seperti medan / bandung)
- minyak ayam nya khas — minyak bawang + ayam kampung / ayam potong yang diolah khusus
- topping ayam kecapnya bukan manis berat banget model jawa timur, tapi tetap ada manisnya tipikal Jawa Tengah
- mie medium kecil lentur
Ini yang bikin ketika orang jakarta bilang “mie ayam wonogiri” → orang udah langsung kebayang flavor profile nya.
metamorfosis penting (ini juga unik)
ketika banyak franchise mie modern 2010an – 2020an pada lahir dengan rumus startup / gocar / food delivery, mayoritas owner – head cook – resep R&D dalem2nya itu orang / lineage wonogiri juga.
Jadi peradaban mie ayam wonogiri bukan cuma warung gerobak kuning
tapi dia nge-biji jadi:
- warung kaki lima
- warung semi resto
- brand franchise nasional
- brand mie ayam modern packaging / frozen
kesimpulan sejarahnya
“mie ayam wonogiri” bukan sekedar berasal dari wonogiri
tapi ekosistem ekspansi pengusaha mie ayam wonogiri yang nge-template rasa + SOP + supply chain sampai menasional puluhan tahun.
Makanya fenomenanya itu bukan kuliner lokal…
tapi diaspora ekonomi kuliner.
No responses yet